Selasa, 01 November 2011

Solusi Gigi Ompong


ZAMAN dulu, mencabut gigi dianggap menyelesaikan masalah ketika gigi sakit atau goyang, padahal pencabutan justru menjadi penyebab timbulnya masalah baru.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Dr Lita R Darmawan dari Kharinta Dental & Skin Care. Menurutnya, dampak pertama dari pencabutan tersebut adalah ompong, lalu gigi yang menjadi lawannya (gigi atas atau bawah) akan turun ke bawah dan gigi yang tepat berada di sebelahnya akan miring ke posisi yang ompong karena tidak ada yang menahan.

"Akibatnya gigi di antaranya akan menjadi tempat sisa makanan menumpuk dan yang paling bermasalah lagi, penampilan muka akan kempot karena tidak ada penyangganya. Profil wajah juga akan berubah kalau kita kehilangan gigi," jelasnya.

Di zaman dulu pula, untuk mengisi posisi ompong tersebut, beberapa generasi di atas kita memasangnya dengan gigi palsu yang dapat dilepas pasang, namun gigi palsu tersebut berpotensi hilang dan menyebabkan sakit ketika makan. Dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang cukup pesat saat ini, paradigma pasang lepas gigi tersebut pun berkembang menjadi cekat mahkota tiruan.

Cara ini mengharuskan gigi tetangga dikecilkan dengan tujuan dijadikan pegangan untuk gigi ompong tersebut. Sayangnya, jika gigi tetangga masih dalam kondisi bagus dan sehat terpaksa dirusak untuk dikecilkan, sedangkan konsep tindakan perawatan gigi harus dilakukan seminimal mungkin intervensinya.

Nah, teknologi yang berkembang untuk mengatasi gigi tanggal tersebut adalah implant gigi yang mengacu pada apa yang dicabut. Implant itu berfungsi menggantikan akar gigi yang dicabut, yang dimasukkan ke rahang pasien. "Bayangkan, geraham memiliki akar gigi dua atau tiga, sedangkan implant itu pada dasarnya hanya punya satu tetapi kekuatannya melebihi kekuatan gigi asli," ungkapnya.

Bahan implant yang terbuat dari titanium itu memiliki sifat bisa bergerak seperti gigi asli. Dikatakan Lita, implant ini bisa bertahan hingga seumur hidup pasien atau sekitar 30 tahun dengan tetap melakukan perawatan setelah pemasangannya baik di rumah ataupun ke dokter, menjaga pola hidup, pola makan, dan pola kebersihan mulut dan gigi.

"Jadi, jangan membuat sesuatu hal menjadi lebih parah kalau kita bisa melakukan pencegahan daripada pengobatan karena perawatan akan lebih murah dan waktu yang tersita pun tidak banyak," tuturnya.

Seperti halnya tahapan yang akan dilakukan sebelum memasang kawat gigi, tahapan sebelum memasang implant pun tidak berbeda, yakni diawali dengan pengambilan foto x ray panoramic atau CT scan untuk mengetahui ketebalan tulang.