Senin, 09 Juli 2012

Peduli dengan kesehatan mulut anda!

Mulut sebenarnya sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.
Selain untuk perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut:

Bila mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab yang jelas selama satu minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan melakukan pembersihan dengan benang gigi.

Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin ada gigi yang berlubang atau abses.

Sikatlah gigi dengan gerakan memutar, karena selain membersihkan, gerakan ini juga tidak akan merusak gusi. Ketika menyikat gigi, sikat juga bagian atas lidah dengan sikat gigi. Pastikan mencapai bagian belakang.

Bila gusi berdarah, karena ini bisa merupakan tanda-tanda penyakit gusi.

Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan lendir, ini dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan merujuk kita ke dokter spesialis.

Selain itu, kita bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam sehari, terutama sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat dihilangkan secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel, atau seledri.


Bersihkan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan periksakan secara teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi (dental check-up). Selain itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.

Info Magang Kerja

Oda Dental Clinic membuka kesempatan bagi para mahasiswa yang ingin magang kerja. Jika berminat kirimkan surat lamaran magang kerja anda ke odadentalclinic@yahoo.com. Terima Kasih.

Selasa, 01 November 2011

Solusi Gigi Ompong


ZAMAN dulu, mencabut gigi dianggap menyelesaikan masalah ketika gigi sakit atau goyang, padahal pencabutan justru menjadi penyebab timbulnya masalah baru.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Dr Lita R Darmawan dari Kharinta Dental & Skin Care. Menurutnya, dampak pertama dari pencabutan tersebut adalah ompong, lalu gigi yang menjadi lawannya (gigi atas atau bawah) akan turun ke bawah dan gigi yang tepat berada di sebelahnya akan miring ke posisi yang ompong karena tidak ada yang menahan.

"Akibatnya gigi di antaranya akan menjadi tempat sisa makanan menumpuk dan yang paling bermasalah lagi, penampilan muka akan kempot karena tidak ada penyangganya. Profil wajah juga akan berubah kalau kita kehilangan gigi," jelasnya.

Di zaman dulu pula, untuk mengisi posisi ompong tersebut, beberapa generasi di atas kita memasangnya dengan gigi palsu yang dapat dilepas pasang, namun gigi palsu tersebut berpotensi hilang dan menyebabkan sakit ketika makan. Dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang cukup pesat saat ini, paradigma pasang lepas gigi tersebut pun berkembang menjadi cekat mahkota tiruan.

Cara ini mengharuskan gigi tetangga dikecilkan dengan tujuan dijadikan pegangan untuk gigi ompong tersebut. Sayangnya, jika gigi tetangga masih dalam kondisi bagus dan sehat terpaksa dirusak untuk dikecilkan, sedangkan konsep tindakan perawatan gigi harus dilakukan seminimal mungkin intervensinya.

Nah, teknologi yang berkembang untuk mengatasi gigi tanggal tersebut adalah implant gigi yang mengacu pada apa yang dicabut. Implant itu berfungsi menggantikan akar gigi yang dicabut, yang dimasukkan ke rahang pasien. "Bayangkan, geraham memiliki akar gigi dua atau tiga, sedangkan implant itu pada dasarnya hanya punya satu tetapi kekuatannya melebihi kekuatan gigi asli," ungkapnya.

Bahan implant yang terbuat dari titanium itu memiliki sifat bisa bergerak seperti gigi asli. Dikatakan Lita, implant ini bisa bertahan hingga seumur hidup pasien atau sekitar 30 tahun dengan tetap melakukan perawatan setelah pemasangannya baik di rumah ataupun ke dokter, menjaga pola hidup, pola makan, dan pola kebersihan mulut dan gigi.

"Jadi, jangan membuat sesuatu hal menjadi lebih parah kalau kita bisa melakukan pencegahan daripada pengobatan karena perawatan akan lebih murah dan waktu yang tersita pun tidak banyak," tuturnya.

Seperti halnya tahapan yang akan dilakukan sebelum memasang kawat gigi, tahapan sebelum memasang implant pun tidak berbeda, yakni diawali dengan pengambilan foto x ray panoramic atau CT scan untuk mengetahui ketebalan tulang.

Selasa, 25 Oktober 2011

Dental Implant, Gantikan Gigi Permanen Yang Rusak


 
Dental Implant, teknik perawatan gigi yang paling efektif untuk menggantikan gigi permanen yang rusak.
Memiliki senyum yang sehat dan menawan tentu menjadi dambaan semua orang. Namun sayang, tidak semua orang memiliki susunan gigi yang cantik. Bahkan karena pola makan yang tidak sehat, banyak remaja yang giginya berlubang dan tentu saja efek jangka panjangnya, gigi permanennya akan rusak. Lantas, bagaimana caranya agar kita memiliki gigi putih dan terlihat seperti asli untuk menggantikan gigi permanen yang telah rusak?
Beberapa tahun terakhir, teknologi kedokteran telah mampu memberikan solusi terhadap tanggalnya gigi permanen dengan metode implant gigi. Lalu apakah implant gigi itu? Menurut Drg. Djoko Micni, SpBM,FICOI;  metode implant gigi sudah ditemukan di dunia kedokteran sejak 10 tahun terakhir. Teknologi ini sendiri telah mampu berfungsi untuk menggantikan gigi asli. Di dalam Gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam tulang dan mahkota gigi yang muncul di bagian rongga mulut. Sedangkan gigi palsu biasanya tidak memiliki akar yang bisa tertanam di dalam tulang. “Untuk teknologi ini, ada dental implant atau gigi palsu yang memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar,” jelas dokter gigi Spesialis Bedah Mulut ini.

Definisi implant gigi sendiri, adalah akar gigi tiruan yang ditanam ke dalam rahang untuk menanam gigi. Proses penanaman dilakukan melalui mekanisme pembedahan minor, yaitu dengan cara membuka gusi dan kemudian membuat lobang di bagian tulang dengan ukuran antara 3-4 milimeter. “Tempat implant gigi ini yaitu di bagian gigi yang sudah dicabut. Jadi gigi sudah dicabut dan ditempat yang kosong itulah dilakukan penanaman implant gigi.
Hal ini tentu berbeda dengan konsep penambalan gigi, karena gigi masih tersisa kemudian dibor dan bagian yang berlubang pada gigi tersebut baru ditambal. Dental gigi atau gigi palsu yang akan ditanam berbentuk silinder dengan diameter 3-4 milimeter dengan panjang antara 10-13 milimeter. Jadi yang ditanam itu akarnya, kemudian ada baut yang menyambung antara implant yang ditanam di dalam dan yang keluar dibagian rongga mulut. Gigi ini sifatnya statis dan tidak tumbuh.